Bertemu Gubernur Gorontalo, Menteri Ekraf Dorong Kolaborasi Hexahelix Perkuat Ekonomi Kreatif Daerah ala Asta Cita


MEDIA MATA BIND JAKARTA,- Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menekankan pentingnya kolaborasi hexahelix untuk mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif Gorontalo, seperti sulaman Karawo, Kopiah Karanji, desa kreatif, dan event ekraf. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail di Autograph Tower Thamrin Nine, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025, dengan tujuan mendorong produk lokal masuk rantai pasok global.

“Filosofi dalam Asta Cita memiliki tujuan seperti apa ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Penguatan ekosistem ekonomi kreatif tersebut bisa dilakukan melalui kolaborasi pendekatan hexahelix antara pemerintah, akademisi, lembaga keuangan, media, komunitas atau asosiasi, dan bisnis. Kolaborasi ini harus menciptakan nilai tambah dari kekayaan intelektual berdasarkan warisan budaya yang punya sentuhan pengetahuan, teknologi, inovasi, dan digitalisasi sehingga menjadi esensi dari ekonomi kreatif,” ungkap Menteri Ekraf.

Gorontalo memiliki 5 kabupaten, 1 kota, dan 77 kecamatan. Ada beberapa jenis potensi ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan, seperti sulaman khas Gorontalo yang disebut Karawo, produk peci atau songkok khas yang dikenal dengan kopiah (upiah) karanji, minuman Kopi Gorontalo, desa-desa kreatif, dan perhelatan 2 event besar semisal Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) serta Hulonthalo Art & Craft Festival (HACF).

“Kreativitas ini menjadi aset yang bisa menyejahterakan masyarakat berbagai kalangan. Seperti produk-produk ekonomi kreatif yang dibawa dari Gorontalo bisa kita kuatkan daya saingnya. Kami juga siap mendorong produk-produk lokal dari Gorontalo bisa masuk rantai pasok global asalkan ada penguatan kelembagaan ekraf dari pusat hingga daerah,” kata Menteri Ekraf.

Kementerian Ekraf sebelumnya sudah pernah menandatangani Surat Keputusan Bersama dengan Kementerian Dalam Negeri tentang panduan pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif Daerah. Sejauh ini 19 provinsi sedang memproses pembentukan kelembagaan ekraf daerah.

Gubernur Gorontalo mengatakan perlu ekosistem yang baik terkait ekonomi kreatif untuk mendorong penciptaan lapangan kerja saat ini. Gubernur Gorontalo mengatakan banyak anak muda yang tidak terlihat bekerja, tetapi memiliki penghasilan. Penciptaan ekosistem tersebut tentunya harus dimulai dari daerah dengan membentuk Dinas Ekraf.

“Dengan adanya Dinas Ekonomi Kreatif secara mandiri atau gabungan, kami yakin bisa mengembangkan dan menangani potensi-potensi ekraf dari Gorontalo," kata Gubernur Gorontalo.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Bambang Satya Permana, menginginkan supaya pertemuan ini bisa mengantarkan pada bentuk kolaborasi untuk event-event kreatif, seperti Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) dan Hulonthalo Art & Craft Festival (HACF) yang diselenggarakan pada 6-9 September 2025 di Grand Palace Convention Center, Gorontalo.

“Kami turut mengundang Menteri Ekonomi Kreatif untuk hadir dalam event Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) dan Hulonthalo Art & Craft Festival (HACF) nanti. Dengan demikian, potensi-potensi ekonomi kreatif di Gorontalo bisa digaungkan secara nasional. Kami sebagai bagian dari lembaga keuangan juga siap berkolaborasi lebih optimal untuk mempopulerkan Karawo dan UMKM dari Gorontalo,” harap Bambang Satya Permana.

Turut mendampingi Menteri Ekraf, Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati; Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi; Staf Ahli Menteri Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur, Septriana Tangkary; Staf Khusus Menteri Tim Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf; dan Direktur Fasilitasi Infrastruktur, Fahmy Akmal. Sementara Gubernur Gorontalo turut didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, perwakilan bupati kabupaten, perwakilan pengurus PHRI Provinsi Gorontalo, serta perwakilan pengurus ASITA Provinsi Gorontalo.

Riyan

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

Lebih baru Lebih lama