Dugaan Praktik Kolusi dan Nepotisme PBSI Sumenep dalam Pemanggilan Atlet di Ajang Porprov Jatim 2025


MEDIA MATA BIND SUMENEP, - Perlakuan tidak adil yang mengarah pada praktik tidak etis dalam organisasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumenep, pada proses pemanggilan atlet bulutangkis dalam seleksi mengikuti pemusatan latihan atlet yang akan diikutsertakan di ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) tahun 2025.

Pelatih atlet bulutangkis klub Persatuan Bulutangkis (PB) Arjasa, Moh. Samsul Jamali akrab disapa iil mengatakan, perlakuan tidak adil, sehingga atlet juara 1 tunggal putra asal kepulauan menjadi korban dugaan praktik kolusi dan nepotisme PBSI Sumenep, atlet muda asal kepulauan, yakni Noval Agustino Saputra, juara 1 tunggal putra Kejurkab Bupati Cup tahun 2024 asal klub PB Arjasa, Sumenep, Jawa Timur. Kamis (12/6/2025)

"Sekalipun Noval Juara 1, justru bukan Ia yang dipanggil untuk mengikuti seleksi dan pemusatan latihan. Namun yang dipanggil adalah atlet juara II, yang mana diketahui merupakan anak kandung dari pelatih atlet BPSI Kabupaten Sumenep," ungkapnya

Lanjut iil mengatakan, bahwa atlet kami yang bernama Noval, itu tidak dipanggil oleh PBSI Sumenep dalam rangka mengikuti Porprov jatim yang akan di gelar di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Yang kami sayangkan, kepada pengurus atau ketua PBSI Sumenep Pak H. Iksan, tidak ada pemanggilan atlet. Setidaknya ada surat pemberitahuan kepada klub atau atlet yang juara, ataupun surat edaran untuk dilakukan seleksi pemusatan latihan di Kabupaten Sumenep," ujar iil panggilannya.

Lebih lanjut kata iil, kalau seumpama ada surat edaran, trus Noval ini dipanggil ke Sumenep, Noval ini pasti berangkat ke Sumenep. Kalau nanti hasil seleksi Noval ternyata tidak lolos atau tereleminasi, ya tidak apa-apa, kami menerima, karena itu keputusan hasil penilaian dari pelatih PBSI Sumenep.

"Tapi yang dilakukan PBSI Sumenep saat ini tidak ada surat pemanggilan untuk mengikuti seleksi pemusatan latihan kepada Noval selaku atlet juara 1 Kejurkab 2024. Akan tetapi Ketua PBSI Sumenep yakni pak H. Iksan langsung menunjuk atlet-atlet yang akan dikirim ke Porprov Jatim 2025," jelasnya.

Menurut iil, keputusan menunjuk langsung yang dilakukan Mohammad Iksan (Kepala Disbudporapar merangkap ketua BPSI Sumenep) dinilai tidak adil, tidak transparan, dan keluar dari juknis.

"Jadi kesannya tidak transparan, kami dirugikan. Keputusan pak Iksan itu satu pihak. Setidaknya Noval ini dipanggil karena juara 1 di Kejurkab Bupati Cup 2024. Tapi yang dipanggil itu juara II, anaknya pelatih PBSI Sumenep. Jadi, saya ada kecurigaan bahwa ini ada permainan, dan ini tidak adil," tegasnya.

Selaku mantan atlet yang telah mengikuti berbagai kejuaraan bulutangkis tingkat kabupaten maupun provinsi, Moh. Samsul Jamali menilai, keputusan ketua BPSI Sumenep tidak sesuai dengan juknis, yang mana semestinya PBSI Sumenep melakukan proses seleksi atlet dalam pemusatan latihan.

"Saya ini mantan atlet, seharusnya atlet-atlet yang juara dipanggil untuk mengikuti seleksi dalam pemusatan latihan. Dan klub bulutangkis diberi surat edaran agar atlet-atletnya yang juara mengikuti seleksi. Selanjutnya, atlet-atlet yang lolos dan dinilai layak, maka baru diberangkatkan untuk mengikuti ajang kejuaraan, seperti misalnya Porprov jatim 2025 itu," pungkasnya.

H. Mohammad Iksan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, yang merangkab sebagai ketua PBSI Sumenep periode 2023–2027, menanggapi kekecewaan pihak club PB. Arjasa bahwa, Kejuaraan tingkat kabupaten (Kejurkab) dilaksanakan setiap tahun, dan Noval katagori atlet remaja, juara 1 tunggal.

"Kejurkab dilaksanakan setiap tahun, sdr Noval kategori remaja, tidak dipanggilnya Noval, dikarenakan kebutuhan kita di posisi ganda. Untuk tunggal sudah diwakili oleh seniornya," terang Mohammad Iksan.

Menurutnya, posisi Noval saat ini remaja sama halnya dengan Arif. Perbedaan Arif dan Noval adalah Arif sampai saat ini tergabung di Pelatkab BPSI, dimana Arif saat ini susah memiliki pasangan tetap. Sedangkan Noval masih murni pemain tunggal. 

"Secara kemampuan memang kita akui, secara sertifikat, yang bersangkutan (Noval) menyandang juara tunggal. Akan tetapi untuk ganda ini tidak semudah permainan tunggal, dimana memerlukan waktu yang cukup lama untuk  menggabungkan dua pemain menjadi pemain yang akur, kompak, serasi dan lain sebagainya," ulas Iksan ketua BPSI Sumenep menjelaskan.

Selain itu kata Iksan, meskipun tidak dilakukan seleksi terbuka, pemusatan latihan (Pelatkab) sudah berjalan sepanjang tahun.

"Pemusatan latihan dilakukan sepanjang tahun, baik ada maupun tidak ada kejuaraan. Jadi kapan pun ada event, atlet kita sudah siap," ujarnya.

Iksan juga menyampaikan alasan teknis mengapa Noval tidak dipilih, meskipun menyandang gelar juara.

“Noval murni pemain tunggal, sementara kebutuhan tim saat ini ada di sektor ganda. Untuk sektor tunggal sudah diisi atlet seniornya,” kata Iksan.

Iksan menegaskan bahwa tahun ini pihaknya sedang fokus mempersiapkan Kejurkab dan Porprov, dan membuka ruang perbaikan kedepan. Tahun ini kami fokus pada Kejurkab dan Porprov. Kami akan evaluasi pola komunikasi dengan klub-klub, termasuk dari wilayah kepulauan agar tidak terjadi miskomunikasi di masa mendatang.

"Noval ini masih muda, masih banyak peluang kedepan untuk mengikuti kejuaraan tingkat provinsi. Jadi masih masih ada kesempatan, juara Kejurkab selalu kita kirim untuk mengikuti Kejurprov," pungkasnya.

(Ong)

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

Lebih baru Lebih lama