KIP Pastikan SOP Ditempat Isolasi, Hingga Kewaspadaan Berganda Shalat Iedul Fitri 1442 H


MEDIA MATA BIND MADIUN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (KIP), Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, bersama Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, melakukan kunjungan ditempat isolasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Madiun.

Di tempat karantina ini telah dihuni oleh 69 PMI yang datang dari 5 negara, diantaranya. Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei, dan Taiwan, mereka datang sejak Jumat tanggal 1 Mei 2021 lalu. Usai di isolasi dari asrama haji, Sukolilo, Surabaya. Saat ini tinggal 8 PMI yang masih berada di tempat isolasi ini. 

Forkopimda Jawa Timur tersebut melakukan pengecekan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di tempat isolasi di sanggar Pramuka, Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Hal ini dilakukan guna memastikan kondisi PMI sebelum kembali ke keluarga masing-masing. Selain itu Gubernur Jatim menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling dan membatasi jumlah jamaah pada saat shalat Iedul Fitri 1 syawal 1442 H. Sabtu (8/5/2021)


Menurut Khofifah, Standart Operasional Prosedur (SOP) penanganan penyekatan berlaku secara nasional, bahwa seluruh PMI yang kembali ke tanah air mereka akan dipastikan di karantina lebih dulu untuk di Swab PCR.

Swab PCR ini sekitar dua hari datang di Swab, dan hari kedua hasil lab nya keluar. Kalau negatif, petugas langsung berkoordinasi dengan kabupaten kota, dan mereka hanya pulang kalau dijemput. Yang positif langsung dirujuk ke rumah sakit darurat lapangan. 

Setelah dari asrama haji dimana karantina awal dilakukan, maka mereka akan masuk pada karantina berikutnya dimasing - masing kabupaten kota. Inilah karantina kedua yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun. 

Setelah itu Pemkab Madiun akan merujuk lagi ke tingkat desa sampai dengan 14 hari. Pelapisan ini dilakukan untuk memberikan perlindungan, baik kepada PMI maupun kepada masyarakat dan keluarga, di mana mereka kembali.

"Oleh karena itu, ini kewaspadaan yang dilakukan oleh pemerintah secara berlapis-lapis, tentu kami mohon tetap diikuti dengan kewaspadaan oleh seluruh lapisan masyarakat," jelas Khofifah. 

Lebih lanjut Gubernur Jatim menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling dan membatasi jumlah Jama'ah pada saat shalat Ied Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah. Hal-hal yang terkait nanti dengan shalat Idul fitri, silaturahim pada saat Idulfitri, takbiran, dan seterusnya. 

Mohon semuanya dijaga, kali ini tidak melakukan takbir keliling, kali ini semua masjid harus melakukan proses yang teridentifikasi memastikan bahwa semua protokol kesehatan dilakukan dengan sangat teliti dan detail, dengan persentase tertentu.

"Jadi kalau ini orange maka maksimal 25%. Oleh karena itu, mendaftarkan lebih awal lebih baik. Masjid-masjid di Jawa Timur kita mohon menggunakan format dengan mendaftarkan para calon jamaahnya. Sehingga tidak tiba-tiba pagi kemudian yang berkeingin shalat Ied banyak lalu mereka akhirnya berhimpit. Sangat kita mohon semua kita lakukan kewaspadaan berganda," pungkas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

(ONG)

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

Lebih baru Lebih lama