MEDIA MATA BIND --- akan Kecamatan Lolayan Sulawesi utara.Sabtu(01/8/21) Disaat pandemi covit-19 sedang merebak di penjuru tanah air indonesia khususnya sulawesi utara,PT J-RBM tetap melakukan kegiatan aktifitasnya seperti Biasanya dalam kegiatan oprasional dengan tujuan meraup keuntungan perusahaan tanpa peduli dengan keselamatan jiwa karyawannya yang saat ini,bawnyak berguguran jiwa akibat virus pandemi covit-19 Hal ini sudah menjadi Trend dan topik utama dalam pemberitaan media lainya di tanah totabuan Memiriskan,seakan PT J-RBM adalah perusahaan yang sangat kuat dan tidak ada yang bisa intervensi lebih atas aktifitasnya,sehingga pemerintah Propinsi (Gubernur)dan pemerintah Daerah(Bupati) menjadi Diam,atas apa yang sudah terjadi di lingkungan PT J-RBM akibat penyebaran covit-19.
Setelah terlansir lewat beberapa pemberitaan dari media lainya,Ketua umum Adat Masyarakat Bolaang Mongondow dari'Laskar Bogani indonesia (LBI) Hi, Dolfie Paat kembali Angkat bicara,dan mengecamnya seakan pemerintah terkesan atau sengaja lalai dalam melakukan tindakan pencegahan dalam pemutusan mata rantai covit-19 pada PT,J-RBM yang berkedudukan di Desa Bakan,kecamatan Tanoyan kabupaten Bolaang mongondow, sulawesi utara.
Melalui sambungan hubungan telepon selulernya"Dolfie, kepada Awak media'Dalam surat Edaran Gubernur pada Tahun 2020 pada poin 4,dan 5, seharusnya perusahan PT,JRBM sudah harus di tutup sementara waktu jika karyawanya,sudah di nyatakan terpapar positif covit-19,lakukan pencegahan segera,Nah ini sudah bukan terpapar lagi,sudah Banyak yang Mati,gugur dan mereka semua adalah masyarakat adat,jadi sudah seharusnya pemerintah propinsi GUBERNUR dan BUPATI Segera lakukan Tindakan penutupan sementara atas kegiatan aktifitas PT JRBM,jangan sampai lebih fatal lagi akibatnya jangan di perlambat penangananya kami dari ormas Adat meworning,jika tidak dilakukan pencegahan segera mungkin oleh pemerintah,maka kami dari ormas akan bertindak secara adat akan lakukan penutupan sementara waktu atas aktifitas PT.J-RBM.'Ucapnya.
Lanjut Dolfi"Kematian Akibat terpapar positif covit-19 pada PT JRBM,dalam lansiran Mabes Bharindo.com Sabtu(31/7/21)jumlahnya sudah capai 5 Orang, patut di ketahui mereka itu adalah generasi Masyarakat Adat bolaang mongondow,.'SG(Bolsel)E.L(Boltim)Y.M(Matali)I.A(Dumoga)H.P(Bakan,matali baru).
Gugur satu persatu yang terekrut sebagai karyawan J-RBM.tegas'Dolfie.
Hal senada mendapat dukungan dari pemerhati"Lembaga pemantau pembangunan Bolaang mongondow(LP2BM)"Ali Imran Aduka sangat menyayangkan sikap pemerintah Daerah juga,terkesan ada pembiaran,dalam ancaman wabah virus mematikan tersebut,sehingga membuat warga setanah dataran Totabuan menjadi resah dan gelisah,dengan adanya korban yang terpapar covid-19 seakan menjadi lebih besar lagi'Ucapnya.
Di tempat terpisah,Juga di Katakan Ketua LP2KP(Lembaga pembangunan kinerja pemerintah) "Orwien Tulalo, Peran pemerintah harus jalan dan jangan hanya menerima laporan jumlah yang terpapar positif covid-19, tanpa ada langkah penindakan yang terukur seharusnya dengan segera menutup kegiatan perusahan sementara waktu untuk melindungi hak kariyawan yang di isolasi mandiri.
” Gubernur Sulut dan Bupati Bolmong diminta tutup kegiatan perusahan untuk sementara waktu, guna mengantisipasi bertambahnya Korban yang positif Covid-19,” Tandasnya mengaminkan sikap tegas dari Ketum ormas LBI'Dolfie dan ketua LP2BM'Ali imbran aduka Tutup" Orwien,
(Maurits.Lokong).


إرسال تعليق
MEDIA MATA BIND