Event Madura Culture 2025, Ketua AWDI Sumenep : Ajang Bancakan dan Mencari Isi Perut


MEDIA MATA BIND SUMENEP - Event Madura Culture Festival 2025 resmi berakhir pada hari Rabu malam (3/9/2025). Meskipun sudah selesai, event yang di danai dari APBD kabupaten Sumenep tahun anggaran 2025 sebesar kurang lebih Rp200 juta rupiah, kini menjadi sorotan publik.

Permasalahan klasik yang terjadi, rupanya tidak luput dari sorotan para jurnalis yang tergabung di Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia DPC Sumenep (AWDI), salah satunya dari ketua AWDI Sumenep, ratusan event yang digelar oleh Pemkab Sumenep melalui Disbudporapar sangat minim manfaat, bahkan terkesan hanya proyek hura-hura yang dibiayai dari APBD.

"Event Madura Culture ini layaknya kegiatan seremonial dan terkesan menghamburkan uang, tidak ada manfaatnya sama sekali kepada masyarakat, Bupati Sumenep wajib evaluasi event Madura Culture ini, masak iya tenda ada labelnya Diskoperindag, Bank Jatim dan Bank BPRS masih disewakan kepada peserta, padahal pihak panitia itu hanya pinjam tidak sewa," ujar Rakib, ketua AWDI Sumenep, (5/9/2025).

Dengan lantang Rakib menuding bahwasanya event Madura Culture Festival 2025 merupakan ajang bancakan dan mencari isi perut EO serta orang-orang yang berada dilingkaran penguasa.

"Mari kita buka-bukaan, siapa yang paling diuntungkan dari Festival ini?, apakah masyarakat Sumenep ataukah panitia penyelenggara?," tegas Rakib dengan nada kesal.

Menurutnya, tidak hanya bersumber dari APBD Sumenep, event yang di klaim oleh panitia sebagai event terbesar di Madura, rupanya mendapat dukungan dari sejumlah sponsor dari berbagai instansi dan perusahaan swasta, mulai dari SKK Migas, Perbankan, hingga perusahaan rokok.

Ironisnya, meskipun mendapat dukungan dana ratusan juta rupiah, pihak penyelenggara atau Event Organizer (EO) masih menyewakan tenda kepada peserta yang ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

"Berdasarkan investigasi kami, harga sewa tenda tersebut bervariasi, mulai dari 750 ribu, 1 juta, 1,5 Juta dan yang paling mahal sebesar 2,5 Juta rupiah," pungkasnya.

Novi, salah satu EO acara Sumenep Batik Festival yang merupakan bagian dari rangkaian Madura Culture Festival membenarkan kalau acara yang dirinya komandoi mendapat dana dari APBD serta beberapa sponsor.

"Untuk APBD kita hanya kebagian Rp30 juta. Acara Madura Culture Festival ini semua Ogleng atau Sugeng yang ngatur, termasuk dana dari sponsor untuk acara kita," terang Novi saat ditemui media ini.

Novi juga tidak menampik kalau acaranya mendapat sponsor dari perusahaan rokok yang nilainya puluhan juta rupiah, termasuk dari HCML.

"Dana dari HCML kita belum terima, masih di Sugeng. Infonya akan diberikan kalau sudah selesai acaranya," pungkas Novi.

Ditempat terpisah, salah satu peserta membenarkan kalau dirinya harus membayar sewa tenda sebasar Rp.1,5 juta kepada panitia selama 1 Minggu.

"Itu Sugeng yang ngordinir, untuk tahun depan kalau bisa gratis, kalau seperti ini yang kenyang panitia," ucapnya singkat sambil meminta namanya tidak di publish.

(Ong)

Post a Comment

MEDIA MATA BIND

أحدث أقدم